Fungsi dan Peranan Teknologi Informasi dalam Bimbingan Konseling
A. Pengertian Teknologi Informasi
1)
Teknologi informasi adalah
seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan
melakukan tugas-tugas yang berhubungan pemrosesan tertentu (Haag dan
Keen, 1996).
2)
Teknologi informasi tidak hanya
sebatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak)
yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga
mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi (Martin,
1999).
3)
Teknologi informasi adalah
teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur
komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video
(Williams dan Sawyer, 2003).
Dari ketiga pengertian di atas, maka pengertian teknologi
informasi dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi adalah gabungan
antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang memberikan
informasi yang dibutuhkan oleh individu (brainware)
B. Fungsi dan Peranan Teknologi Informasi
dalam Bimbingan Konseling
1. Fungsi Teknologi Informasi dalam Bimbingan
Konseling
Teknologi informasi dalam bimbingan
konseling memiliki beberapa fungsi, terutama komputer dan internet.
Diantaranya:
1) Mempermudah konselor dalam menyusun, mencari dan juga mengolah
data.
2) Menjaga kerahasiaan suatu data, karena dengan teknologi
memungkinkan untuk menguncinya dan tidak sembarang orang dapat
mengaksesnya.
3) Membantu individu maupun kelompok untuk dapat berkomunikasi
dengan lebih mudah dan relatif murah dalam pelaksanaan konseling.
4) Memberikan kesempatan kepada individu
untuk berkomunikasi lebih baik dengan menggunakan informasi yang mereka
terima tanpa perlu bertemu secara fisik.
5) Menjadikan teknologi informasi sebagai
alat dalam suatu program kegiatan, sehingga kegiatan tersebut lebih
teratur dan terstruktur.
2.
Peranan
Teknologi Informasi dalam Bimbingan Konseling
Seperti kita ketahui bahwa saat ini bimbingan konseling belum
dikatakan materi, sehingga tidak semua sekolah di Indonesia memberikan
jam yang cukup untuk materi bimbingan konseing ini, karena berbagai
alasan. Dengan demikian apakah dengan tidak tersedianya waktu yang cukup
peran guru bimbingan konseling akan berhasil? Siapapun pasti akan
menjawab tidak. Dengan argumen apapun jika waktu yang tersedia tidak
cukup atau tidak sesuai seperti yang diharapkan, maka jangan harap apa
yang disampaikan bisa mengenai sasarannya. Oleh karena itu peranan
teknologi informasi bisa menjawab kekurangan waktu tersebut. Aplikasi
teknologi informasi dalam bimbingan konseling adalah memberikan
informasi kepada klien tentang apa yang dibutuhkannya. Selain itu,
sarana yang diberikan oleh teknologi informasi itu sendiri,
memungkinkan antar pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau
kelompok lainnya dapat bertukar pikiran. Teknologi informasi pun dapat
meningkatkan kinerja dan memungnkinkan berbagai kegiatan untuk
dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga pada akhirnya akan
meningkatkan produktivitas kerja konselor itu sendiri.
Sebagai salah satu profesi yang memberikan layanan sosial atau
layanan kemanusiaan maka secara sadar atau tidak keberadaan profesi
bimbingan konseling berhadapan dengan perubahan realitas baik yang
menyangkut perubahan-perubahan pemikiran, persepsi, demikian juga
nilai-nilai. Perubahan yang terus menerus terjadi dalam kehidupan,
mendorong konselor perlu mengembangkan pemahaman, dan penerapannya dalam
perilaku serta keinginan untuk belajar, dengan diikuti kemampuan untuk
membantu siswa memenuhi kebutuhan yang serupa. Layanan Bimbingan dan
Konseling menjadi sangat penting karena langsung berhubungan langsung
dengan siswa. Hubungan ini tentunya akan semakin berkembang pada
hubungan siswa dengan siswa lain, guru dan karyawan, orang tua /
keluarga, dan teman-teman lain di rumah. Selanjutnya bagaimana
pengaruhnya dengan pembelajarannya di sekolah, sosialisasi dengan teman,
saudara baik di sekolah dan di rumah. Dan tentu saja dengan prestasinya
di bidang akademik dan non akademik.
Dukungan
layanan ini dapat diperoleh dari tersedianya data yang akurat yang
sepertinya untuk saat ini sangat tepat apabila data tersebut didapatkan
dari system komputasi. Agar bisa bertahan dan diterima oleh masyarakat,
maka bimbingan dan konseling harus dapat disajikan dalam bentuk yang
efisien dan efektif yatiu dengan menggunakan ICT atau dengan kata lain
harus melibatkan teknologi informasi, khususnya teknologi informasi
dalam bimbingan dan konseling.
Penggunaan
ICT dalam konseling mengarah pada pengembangan media konseling. Selain
dapat dilakukan melalui tatap muka, konseling dapat dilakukan secara
jarak jauh. Beberapa diantaranya sebagai berikut.
1. Konseling melalui telepon
2. Konseling berbantuan komputer
3. Konseling melalui internet
Komputer merupakan salah satu media
yang dapat dipergunakan oleh konselor dalam proses konseling.
Penggunaan komputer (internet) dapat dipergunakan untuk membantu siswa
dalam proses pilihan karir sampai pada tahap pengambilan keputusan
pilihan karir. Hal ini sangat memungkinkan, karena dengan membuka
internet, maka siswa akan dapat melihat banyak informasi atau data yang
dibutuhkan untuk menentukan pilihan studi lanjut atau pilihan karirnya.
Manfaat
penggunaan komputer (internet) adalah:
1. Pemanfaatan
internet untuk survei, mencari data, informasi atau dokumen elektronik
yang berharga..
2. Pemakaian email .
3. Proses
konseling on-line
Fasilitas di
internet dapat dapat dipergunakan untuk melakukan testing bagi siswa.
Tentu saja hal ini harus didasari pada kebutuhan siswa. Penggunaan
komputer di kelas sebagai media bimbingan dan konseling akan memiliki
beberapa keuntungan:
1.
Akan meningkatkan kreativitas,
meningkatkan keingintahuan dan memberikan variasi pengajaran, sehingga
kelas akan menjadi lebih menarik,
2. Konselor
akan memiliki pandangan yang baik dan bijaksana terhadap materi yang
diberikan;
3.
Akan memunculkan respon yang
positif terhadap penggunaan email;
4. Tidak akan menimbulkan kebosanan;
Selain
penggunaan internet seperti yang telah diuraikan di atas, dapat
dipergunakan pula software seperti microsoft power point. Software ini
dapat membantu konselor dalam menyambaikan bahan bimbingan secara lebih
interaktif. Konselor dituntut untuk dapat menyajikan bahan layanan
dengan mempergunakan imajinasinya agar bahan layanannya tidak
membosankan.
dalam program power point. Melalui fasilitas ini, konselor dapat pula memasukkan gambar-gambar di luar fasilitas power point, sehingga sasaran yang akan dicapai menjadi lebih optimal.
dalam program power point. Melalui fasilitas ini, konselor dapat pula memasukkan gambar-gambar di luar fasilitas power point, sehingga sasaran yang akan dicapai menjadi lebih optimal.
Media E-learning, adalah metode
belajar mengajar baru yang menggunakan media jaringan komputer dan
Internet, tersampaikannya bahan ajar (konten) melalui media elektronik,
otomatis bentuk bahan ajar juga dalam bentuk elektronik (digital), dan
adanya sistem dan aplikasi elektronik yang mendukung proses belajar
mengajar.
BAB III
ANALISIS
ANALISIS
A. KELEBIHAN TI DALAM BK
•
Pembelajaran dari mana dan kapan
saja .
• Bertambahnya Interaksi pembelajaran antara peserta didik
dengan guru .
• Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas.
• Mempermudah
penyempurnaan dan penyimpanan materi.
B.
KELEMAHAN TI
DALAM BK.
1. Konselor tidak dapat memastikan bahwa
kliennya benar-benar seruis atau tidak
2. Informasi yang diterima dan diberitakan
sangat terbatas, komunikasi satu arah.
3. Kegiatan konseling melalui teknologi
informasi dapat menimbulkan jarak baik secara fisik maupun psikis
diantara konselor dan klien.
4. Belum terdapat data-data, fakta atau
informasi yang objektif dari klien, sehingga pemecahan masalah kurang
jelas.
5. Media yang digunakan kurang sesuai dengan apa yang dibutuhkan
kliennya.
6. Siswanya kurang menggunakan media yang disediakan kebanyakan
langsung bertemu atau tatap muka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar