SOLUSI
PERMASALAHAN DALAM BK
Agar memudahkan kita melakukan layanan bimbingan
dan konseling di sekolah, hendaknya perlu diketahui langkah-langkah yang harus
dilakukan dalam memberikan layanan Bimbingan Konseling pada siswa Anda terutama
mereka yang mempunyai masalah. Adapun langkah-langkah tersebut meliputi:
a.Identifikasi Masalah
a.Identifikasi Masalah
Pada langkah ini yang harus diperhatikan guru adalah
mengenal gejala-gejala awal dari suatu masalah yang dihadapi siswa. Maksud dari
gejala awal disini adalah apabila siswa menujukkan tingkah laku berbeda atau
menyimpang dari biasanya.
Beberapa cara
untuk mengenal gejala masalah antara lain :
1. mengamati perkembangan dan perilaku anak sehari-hari
dengan menggunakan berbagai teknik observasi.
2. mengamati dan menganalisis hasil kerja anak
3. mempelajari laporan-laporan yang diterima mengenai anak
tersebut.
4. melakukan wawancara atau menyebaran angket kepada anak untuk
mengetahui berbagai perilaku mereka.
5. melakukan pengukuran dan pemeriksaan terhadap anak
Sebagai contoh, Benin seorang siswa
yang mempunyai prestasi belajar yang bagus, untuk semua mata pelajaran ia
memperoleh nilai diatas rata-rata kelas. Dia juga disenangi teman-teman maupun
guru karena pandai bergaul, tidak sombong, dan baik hati. Sudah dua bulan ini
Benin berubah menjadi agak pendiam, prestasi belajarnyapun mulai menurun.
Sebagai guru Bimbingan Konseling, ibu Heni mengadakan pertemuan dengan guru
untuk mengamati Benin.
Dari hasil
laporan dan pegamatan yang dilakukan oleh beberapa orang guru, ibu Heni
kemudian melakukan evaluai berdasarkan masalah Benin dengan gejala yang nampak.
Selanjutnya dapat diperkirakan jenis dan sifat masalah yang dihadapi Benin
tersebut. Karena dalam pengamatan terlihat prestasi belajar Benin menurun, maka
dapat diperkirakan Benin sedang mengalmi masalah ” kurang menguasai materi
pelajaran “. Perkiraan tersebut dapat dijadikan sebagai acuan langkah
selanjutnya yaitu diagnosis.
b.Diagnosis
Pada langkah diagnosis yang dilakukan adalah menetapkan ” masalah ” berdasarkan analisis latar belakang yang menjadi penyebab timbulnya masalah. Dalam langkah ini dilakukan kegiatan pengumpulan data mengenai berbagai hal yang menjadi latar belakang atau yang melatarbelakangi gejala yang muncul.
Pada langkah diagnosis yang dilakukan adalah menetapkan ” masalah ” berdasarkan analisis latar belakang yang menjadi penyebab timbulnya masalah. Dalam langkah ini dilakukan kegiatan pengumpulan data mengenai berbagai hal yang menjadi latar belakang atau yang melatarbelakangi gejala yang muncul.
Dalam
pelaksanaan , langkah diagnosis dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :
1. mengumpulkan
informasi mengenai latar belakang gejala yang tampak .
2. melakukan
analisis dan sintesis terhadap informasi latar belakang yang telah dikumpulkan.
3. memperkirakan
jenis dan bentuk masalah yang ada pada anak
Pada kasus Benin, dilakukan pengumpulan informasi dari
berbagai pihak. Yaitu dari orang tua, teman dekat, guru dan juga Benin sendiri.
Dari informasi yang terkumpul, kemudian dilakukan analisis maupun sistesis dan
dilanjutkan dengan menelaah keterkaitan informasi latar belakang dengan gejala
yang nampak.
Dari informasi yang didapat, Benin terlihat menjadi
pendiam dan prestasi belajamya menurun. Dari informasi keluarga didapat
keterangan bahwa kedua orang tua Benin telah bercerai. Berdasarkan analisis dan
sistesis, kemudian diperkirakan jenis dan bentuk masalah yang ada pada diri
Benin yaitu karena orang tuanya telah bercerai menyebabkan Benin menjadi
pendiam dan prestasi belajarnya menurun, maka Benin sedang mengalami masalah
pribadi.
c.Prognosis
Langkah prognosis ini pembimbing menetapkan alternatif tindakan bantuan yang akan diberikan.
Langkah prognosis ini pembimbing menetapkan alternatif tindakan bantuan yang akan diberikan.
Langkah
prognosis dapat dilaksanakan sebagai berikut :
1. menelaah
rumusan jenis dan bentuk masalah.
2. menetapkan
intensitas masalah
3. berdasarkan
tahapan 2 diatas , dibuat urutan proiritas sesuai intensitas atau kekuatan
masalah.
4. membuat
perkiraan alternatif tindakan bantuan yang mungkin dilakukan
5. menelaah setiap
alternatif dilihat dari prioritas dan kemungkinan pelaksanaannya
6. menetapkan
perencanaan pemberian bantuan
Selanjutnya melakukan perencanaan mengenai jenis dan
bentuk masalah apa yang sedang dihadapi individu. Seperti rumusan kasus Benin,
maka diperkirakan Benin menghadapi masalah, rendah diri karena orang tua telah
bercerai sehingga merasa kurang mendapat perhatian dari mereka.
Dari rumusan jenis dan bentuk masalah yang sedang
dihadapi Benin, maka dibuat alternatif tindakan bantuan, seperti memberikan
konseling individu yang bertujuan untuk memperbaiki perasaan kurang
diperhatikan, dan rendah diri.
Dalam hal ini konselor menawarkan alternatif layanan pada
orang tua Benin dan juga Benin sendiri untuk diberikan konseling. Penawaran
tersebut berhubungan dengan kesediaan individu Benin sebagai orang yang sedang
mempunyai masalah (klien).
Dalam menetapkan prognosis, pembimbing perlu
memperhatikan:
1) pendekatan yang akan diberikan dilakukan secara
perorangan atau kelompok
2) siapa yang akan memberikan bantuan, apakah guru,
konselor, dokter atau individu lain yang lebih ahli
3) kapan bantuan akan dilaksanakan, atau hal-hal apa yang
perlu dipertimbangkan.
Apabila dalam memberi bimbingan guru mengalami kendala,
yaitu tidak bisa diselesaikan karena terlalu sulit atau tidak bisa ditangani
oleh pembimbing, maka penanganan kasus tersebut perlu dialihkan penyelesainnya
kepada orang yang lebih berwenang, seperti dokter, psikiater atau lembaga
lainnya.
Layanan pemindahtanganan karena masalahnya tidak mampu
diselesaikan oleh pembimbing tersebut dinamakan dengan layanan referal.
Pada dasarnya bimbingan merupakan proses memberikan bantuan kepada pihak siswa
agar ia sebagai pribadi memiliki pemahaman akan diri sendiri dan sekitarnya,
yang selanjutnya dapat mengambil keputusan untuk melangkah maju secara optimal
guna menolong diri sendiri dalam menghadapi dan memecahkan masalah, dan siswa
atau individu yang mempunyai masalah tersebut menetukan alternatif yang sesuai
dengan kemampuannya.
d.Pemberian Bantuan
Setelah guru merencanakan pemberian bantuan, maka
dilanjutkan dengan merealisasikan langkah-langkah alternatif bentuk bantuan
berdasarakan masalah dan latar belakang yang menjadi penyebanya. Langkah
pemberian bantuan ini dilaksanakan dengan berbagai pendekatan dan teknik
pemberian bantuan.
Langkah pemberian bantuan sebagai berikut :
1. merencanakan
program
2. pengorganisasian
3. pengaturan dan
pembagian tugas
4. penjadwalan
5. penyediaan
sarana
6. penggunaan
pendekatan dan teknik
7. koordinasi
8. pemantauan
9. evaluasi
Pada kasus Benin telah direncanakan pemberian bantuan
secara individual. Pada tahap awal diadakan pendekatan secara pribadi,
pembimbing mengajak Benin menceritakan masalahnya, mungkin pada awalnya Benin
akan sangat sulit menceritakan masalahnya, karena masih memiliki perasaan takut
atau tidak percaya terhadap pembimbing.
Dalam hal ini pembimbing dituntut kesabarannya untuk bisa
membuka hati Benin agar mau menceritakan masalahnya, dan menyakinkan kepada
Benin bahwa masalahnya tidak akan diceritakan pada orang lain serta akan
dibantu menyelesaikannya.
Pemberian bantuan ini dilakukan tidak hanya sekali atau
dua kali pertemuan saja, tetapi perlu waktu yang berulang-ulang dan dengan
jadwal dan sifat pertemuan yang tidak terikat, kapan Benin sebagai individu
yang mempunyai masalah mempunyai waktu untuk menceritakan masalahnya dan
bersedia diberikan bantuan. Oleh sebab itu seorang pembimbing harus dapat
menumbuhkan transferensi yang positif dimana klien mau memproyeksikan perasaan
ketergantungannya kepada pembimbing (konselor).
e.
Evaluasi dan
Tindak Lanjut
Setelah pembimbing dan klien melakukan beberapa kali
pertemuan, dan mengumpulkan data dari beberapa individu, maka langkah
selanjutnya adalah melakukan evaluasi dan tindak lanjut.
Evaluasi dapat dilakukan selama proses pemberian bantuan
berlangsung sampai pada akhir pemberian bantuan. Pengumpulan data dapat
dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik, seperti melalui wawancara,
angket, observasi diskusi, dokumentasi dan sebagainya. Dalam kasus Benin,
pengumpulan data dilakukan dengan wawancara antara pembimbing dengan Benin
sendiri, pembimbing dengan orang tua Benin, teman dekat atau sahabat Benin, dan
beberapa orang guru.
Observasi juga dilakukan terhadap Benin pada jam
istirahat, bagaimana Benin bergaul dengan temannya, bagaimana teman-temannya
memperlakukan Benin dan sebagainya. Sedang observasi yang dilakukan baik oleh
pembimbing maupun guru, yaitu untuk mengetahui aktivitas Benin dalam Pembimbing
juga berkunjung kerumah Benin guna mengetahui kondisi rumah Benin sekaligus
mewawancarai orang tuanya mengenai sikap Benin di rumah Dari beberapa data yang
telah tekumpul, kemudian pembimbing mengadakan evaluasi untuk mengetahui sampai
sejauh mana upaya pemberian bantuan telah dilaksanakan dan bagaimana hasil dari
pemberian bantuan tersebut, bagaimana ketepatan pelaksanaan yang telah
diberikan.
Dari evaluasi
tersebut dapat diambil langkah-langkah selanjutnya; apabila pemberian bantuan
kurang berhasil, maka pembimbing dapat merubah tindakan atau mengembangkan
bantuan kedalam bentuk yang berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar